1. Berprinsip براء yaitu tidak menyalahkan dan membenarkan orang lain.
Seorang pendakwah harus mampu mengatur Bahasa lisan dan tubuhnya agar tidak menyalahkan orang lain yang berakibat orang tersebut tidak mau mendengarkan dan menerima dakwah atau membenarkan orang lain terus menerus yang berakibat orang tersebut merasa tidak akan salah dan bangga terhadap apa yang dilakukan. Ketika ada hukum-hukum furu’iyyah yang terjadi khilaf di dalamnya berusaha untuk mengeluarkan fatwa sesuai dengan kondisi dan situasi umat sehingga hukum yang diterima menjadi luwes (longgar) dan tidak kaku di masyarakat akan tetapi juga tidak keluar dari syari'at.
2. Berprinsip الدين النصيحة (Agama adalah nasehat)
Dengan prinsip ini seorang pendakwah harus menyadari bahwasnya ajaran agama adalah nasehat bagi setiap pemeluknya. Seorang pendakwah dengan prinsip ini juga harus menyadari bukan bearti yang menerima dakwah adalah orang-orang yang tidak lebih baik dari dirinya. Justru seorang pendakwah harus mempunyai keyakinan orang lain lebih baik darinya sehingga ia selalu tadabbur dan jauh dari sifat sombong.
3. اتحاد الأمة (Persatuan umat)
Dengan prinsip ini seorang pendakwah harus berusaha memberikan keputusan-keputusan di tengah masyarakat yang tidak menimbulkan kegaduhan, kerusuhan, pertengkaran baik sesama umat islam atau dengan umat yang lain. Itulah tugas utama seorang da’i, bagaimana ia mampu menyatukan umat yang majemuk dengan mencari persamaan bukan melihat perbedaan. Selalu melihat dan membaca kembali siroh-siroh Nabawi, bagaimana Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah di Madinah dapat menyatukan penduduk Madinah yang berbeda-beda suku menjadi satu.
Itulah prinsip-prinsip umum yang harus dimiliki seorang da’i dalam berdakwah membimbing umat ke jalan yang benar
Posting Komentar untuk " DAKWAH YANG BAIK DI TENGAH MASYARAKAT"
Mohon berkomentar dengan memakai kata-kata yang baik dan sopan.