KH. MAFTUH BASTUL BIRRI PEJUANG AL-QUR’AN ABAD 21
KH. Maftuh Bastul Birri merupakan salah satu ulama’ ahli Al-Qur’an
yang berasal dari Lirboyo, Kediri Jawa Timur. Beliau lahir pada tahun 1948 di Desa
Karangwuluh Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo Jawa Tengah dan kemudian menjadi
menantu dari Alm. KH. Marzuki Dahlan Lirboyo. Beliau tidak hanya ahli dalam
bidang Al-Qur’an saja akan tetapi banyak
fan ilmu agama yang beliau kuasai mulai dari gramatika arab (Nahwu,
Sorof, Balaghoh), Fiqh, Ushul Fiqih, Tasawwuf, Ilmu Khot dan ilmu-ilmu lainnya.
KH. Maftuh Bastul Birri menyelesaikan hafalan Al-Qur’an di hadapan guru beliau KH. Ahmad Munawwir Jogjakarta dan juga berhasil menghatamkan Qiro’ah Sab’ah dihadapan KH.Nawawi Bantul dan KH.Arwani Amin Kudus. Sedangkan dalam urusan ilmu agama beliau mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Sarang. Masa hidup beliau habiskan dengan mengajarkan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dengan mendirikan Majlis Murottilil Qur’an sebagai lembaga yang membawahi pengajaran Al-Qur’an Bin-Nadhor yang sekarang santrinya sudah lebih dari 4000 dari berbagai tingkatan belajar dan mendirikan Pondok Pesantren Murottilil Qur’an Lirboyo dan Kodran Sidomulyo untuk mencetak kader-kader yang hafal Al-Qur’an.
Selain aktif mengajar beliau
juga aktif dalam menulis, banyak karangannya yang sekarang dipakai oleh
khalayak umum seperti buku Hidangan Segar, Persiapan Membaca Al-Qur’an, Turutan
Jet Tempur, Manaqib 50 Wali Agung, Silahul Mujarrob, dan belasan karangan buku
lainnya. Semasa hidupnya beliau memperjuangkan penulisan Al-Qur’an dengan
memakai Rosm Usmani sebagai satu-satunya tulisan Al-Qur’an yang otentik yang
sesuai dengan asal muasal diturunkannya Al-Qur’an. Beliau kerap mengkritik
tulisan Al-Qur’an yang beredar di Indonesia lewat tulisan dan buku-bukunya seperti Mari
Memakai Al-Qur’an Rosm Ustmani yang pada
akhirnya mengantarkan beliau menjadi Pejuang Rosm Usmani di Indonesia yang
sekarang sudah dapat dilihat hasil kiprahnya.
Sesuai dengan nama Pondok Pesantren yang didirikannya Murottilil Qur’an, sistem pengajaran Al-Qur’an yang diterapkan juga memakai metode tartil yaitu dengan membaca Al-Qur’an secara perlahan-lahan sesuai dengan ketentuan tajwidnya dengan baik dan benar. Tartil ini yang kemudian menjadi ciri khas tersendiri dari metode yang diajarkan oleh KH.Maftuh Bastul Birri.
Dalam masa hidupnya, beliau terkenal menjadi seorang yang sangat
tegas dan disiplin dalam mengatur waktu.
Sholat malam dan sholat dluha menjadi amalan dan rutinitas yang tidak boleh
ditinggalkan dan beliau ajarkan kepada seluruh santri-santrinya untuk
senantiasa menjadi ahli Al-Qur’an yang tidak pernah meninggalkan sholat malam
dan sholat dluha. Kedisipinan beliau juga tercermin saat mengajar, saat keadaan
tubuh beliau sudah lemah karena didera oleh sakit dalam yang meyerangnya
beberapa tahun terakhir, beliau tetap mengajarkan dan menyimak setoran
santri-santrinya setiap hari sampai beliau tutup usia.
4 Desember 2019, beliau wafat meninggalkan segudang ilmu yang diwariskan kepada
santri-santrinya sebagai penerus perjuangan Al-Qur’an abad kini. Begitulah
seklumit biografi Sang Penjuang Al-Qur’an Abad 21, KH.Maftuh Bastul Birri.
Wallahu A’lam.
Posting Komentar untuk "KH. MAFTUH BASTUL BIRRI PEJUANG AL-QUR’AN ABAD 21"
Mohon berkomentar dengan memakai kata-kata yang baik dan sopan.