Orang
yang sudah tua atau dalam bahasa jawa disebut dengan “sepuh” memiliki
keutamaan dari pada usia dibawahnya. Selain dengan panjangnya usia yang
dimiliki tentunya mereka memiliki banyak pengalaman hidup dan ilmu yang dapat
dipelajari dan menjadi sejarah. Terus bagaimana perspektif orang yang sudah
tua menurut agama?
Sumber:
id.pinterest.com
Diriwayatkan
dari Anas bin Malik Ra, bahwasanya Rasulluah SAW bersabda, “Sungguh Allah SWT
melihat wajah orang-orang yang sudah tua di pagi dan di sore hari dan berfirman
wahai hambaku sungguh telah lanjut
usiamu dan tipis kulitmu, tulang-tulangmu sudah rapuh dan sudah dekat ajalmu
dan akan tiba waktu menghadapmu kepada-Ku maka malulah kepada-Ku karena sungguh
Aku malu menyiksamu dengan melihat uban-ubanmu”.
Alkisah,
suatu ketika Sayyidina Ali hendak pergi ke masjid untuk melakukan sholat subuh.
Beliau berjalan dengan sangat cepat. Ditengah perjalanan beliau bertemu dengan
seorang lelaki tua yang berjalan dengan
sangat pelan dan tenang. Sayyidina Ali
yang dibelakangnya pun memperlambat langkahnya dan berjalan dibelakang lelaki
tua itu sampai terbit matahari dan waktu subuh habis. Itu dilakukan oleh
Sayyidina Ali untuk menghormati lelaki tua tersebut. Setelah lelaki tua itu
sampai masjid ternyata ia tidak masuk kedalam masjid. Sayyidina Ali pun
akhirnya mengetahui bahwasanya lelaki itu beragama nasrani.
Sayyidina
Ali segera memasuki masjid dan melihat Rasulluah SAW sedang ruku’. Dengan segera
Sayyidina Ali takbir dan melakukan ruku’ bersama Nabi. Alhasil Sayyidina Ali
masih dapat menemui sholat subuh berjama’ah bersama Nabi. Setelah sholat usai, Sayyidina
Ali yang penasaran bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasul mengapa engkau memperlama
ruku’ saat sholat?”
Nabi
yang mendapat pertanyaan dari Ali langsung menjawab, “ Saat aku ruku’ dan
membaca tasbih tiba-tiba datang Jibril dan ia meletakkan sayapnya di punggungku. Beberapa saat kemudian ia
melepaskannya kembali dan Aku bangun dari ruku’ sampai sholat usai”. Sahabat
yang hadir pun kebingungan dan bertanya,”Mengapa jibril melakukan itu?”. Nabi
menjawab, “Aku tidak bertanya kepadanya”.
Tak
lama berselang Jibril pun datang dan menceritakan kejadiannya, “Wahai Muhammad
sesungguhnya Ali ingin bergegas melakukan jama’ah tetapi ditengah jalan ia
bertemu dengan lelaki nasrani tua yang berjalan dengan sangat pelan dan
akhirnya ia memperlambat jalannya dan tidak mendahuluinya demi menghormati
lelaki nasrani tersebut oleh karenanya Allah mengutusku untuk menindihmu saat
ruku’ agar Ali dapat berjamaah sholat shubuh denganmu”.
Kisah
diatas merupakan cerminan bahwa seseorang dapat mendapatkan anugerah dan keutamaan
dengan menghormati orang-orang yang sudah tua tidak peduli apa agamanya. Karena
pada dasarnya dengan usia yang mereka miliki mereka wajib dihormati apalagi
orang-orang tua yang juga memiliki banyak ilmu dan amal. Waallahu A’lam.
Posting Komentar untuk "KETAHUI KEUTAMAAN ORANG YANG SUDAH SEPUH"
Mohon berkomentar dengan memakai kata-kata yang baik dan sopan.