Seorang Ulama’ bernama Abdulloh bin
Madini suatu saat mendapatkan kabar dari sahabatnya. Sahabatnya pun menceritakan,
“Saat aku hendak keluar menuju rumahku, waktu maghrib datang menghampiriku. Akhirnya
aku memutuskan untuk sholat terlebih dahulu di sebuah bangunan di dekat sebuah
kuburan. Ketika aku sudah merampungkan sholat maghribku tiba-tiba aku mendengar
suara rintihan dari arah kuburan. Aku dengarkan suara itu dengan baik dan
terdengar, “ Aduh! Bukankah aku orang yang melakukan puasa, bukankan aku orang
yang melakukan sholat, mengapa aku disiksa dengan dikuliti seperti ini?”, Aku
tersentak kaget kemudian aku memanggil temanku yang ada disisi sampingku dan
bertanya, “Apakah engkau mendengar suara rintihan itu?”. “Ya, aku mendengarnya”,
Jawab temanku. Kemudian kita kembali bersama-sama kembali menuju rumah. Rasa penasaran akan suara rintihan yang
kudengar sebelumnya memutuskan aku untuk kembali besok harinya di waktu yang
sama saat matahari mulai terbenam di ufuk barat. Kemudian aku sholat magrib di
tempat yang sama seperti sebelumnya dan ketika aku sudah merampungkan sholat
maghribku aku mendengar suara yang sama seperti sebelumnya, “Aduh! Bukankah aku
orang yang melakukan puasa, bukankan aku orang yang melakukan sholat, mengapa
aku disiksa dengan dikuliti seperti ini?”. Kemudian aku pulang ke rumahku dan
setelah itu aku didera sakit panas selama kurang lebih dua bulan”.
Abdulloh bin Madini yang
mendengarkan cerita dari sahabatnya kemudian berkata, “Aku juga pernah mengalami
hal sama seperti yang engkau ceritakan kepadaku. Saat kecil aku berziarah
mengunjungi makam ayah handaku untuk membaca Al-Qur’an untuknya setelah sholat
subuh saat Bulan Romadlan. Kira-kira di 10 akhir bulan Romadlon atau bahkan di
hari Lailatul Qodar. Tiba-tiba aku mendengar sebuah rintihan yang keras, “Aduh!
Aduh! Aduh!”, Suara itu muncul mengagetkanku dari arah sebuah kuburan yang
dibangun dengan indah dan dilapisi oleh marmer yang putih. Sesaat aku
menghentikan bacaan Al-Qur’anku dan berusaha mendengarkan suara itu dengan
lebih jelas lagi. Dan benar ternyata suara yang menggelegar itu muncul dari
siksa kubur di dalam kuburan yang indah tersebut. Saat matahari mulai muncul
dan menyinari bumi, aku bertanya kepada seorang tentang siapakah gerangan orang
yang dikuburkan tersebut. Kemudian orang yang kutemui itu menjelaskan
bahwasanya orang yang dikuburkan
tersebut dulunya adalah seorang yang rajin beribadah di masjid dan selalu
sholat fardlu tepat pada waktunya dan tidak banyak bicara kecuali seperlunya. Jawaban
tersebut masih membingungkan pikiranku bagaimana ada orang yang sholih tetapi
mendapat siksaan didalam kuburnya. Kemudian aku berusaha meneliti lebih lanjut
kepada beberapa orang yang kutemui. Salah satu dari mereka menjelaskan
bahwasanya dulunya ketika ia masih hidup ia adalah seorang pedagang yang kaya raya dan suka memakan
harta riba serta tidak mau bersedekah kepada tetangga-tetangganya karena takut
hartanya berkurang sampai ajal menjemputnya.
Dari kisah ini maka dapat diambil
pelajaran bagi kita semua bahwasanya siksa kubur adalah hal yang nyata bahkan
di Bulan Ramadlan yang penuh dengan rahmat yang wajib diimani oleh seluruh umat
Islam. Segala amal perbuatan yang kita lakukan didunia akan mendapatkan
balasannya kelak. Barang siapa ia melakukan kebaikan meskipun sekecil biji sawi
ia akan melihat balasannnya dan sebaliknya barang siapa yang melakukan
keburukan walaupun sekecil biji sawi ia juga akan mendapatkan balasannya.
Semoga kita semua dituntun oleh Allah SWT dan diberi kekuatan dalam melaksanakan
perintahnya dan meninggalkan segala larangannya. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin. Baca juga Cara Menangis Para Kekasih Allah.
Sumber Kitab Az-Zawajir
Keyword: kisah islami, siksa kubur, rintihan siksa kubur, siksa dalam kubur, kisah siksa kubur, adzab kubur
Posting Komentar untuk "RINTIHAN SUARA SIKSA DI DALAM KUBUR"
Mohon berkomentar dengan memakai kata-kata yang baik dan sopan.