Sayyidina Ali Bin Abi Tholib
merupakan sahabat yang dicintai oleh Rasulluah SAW sekaligus sepupu dan menjadi
menantu Rasulluah SAW. Banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh Sayyidina
Ali, salah satunya adalah ia terkenal menjadi pintunya ilmu. Dikisahkan pernah
Rasulluah SAW bersabda, “ Aku (Nabi SAW) adalah kotanya ilmu dan Ali adalah
pintunya”. Orang-orang Khawarij (kelompok yang tidak senang dengan Sayyidina
Ali) ketika mengetahui hadist Nabi tentang kemulian Sayyidina Ali tersebut
berusaha untuk menghasud Sayyidina Ali. Dalam waktu singkat berkumpullah 10
pemimpin dari kaum Khawarij. Kemudian mereka bersepakat untuk datang berkunjung
ke rumah Sayyidina Ali untuk menguji seberapa pandai Sayyidina Ali dengan
memberi pertanyaan yang sama.
Ketika datang giliran orang yang
pertama, lalu ia berkata kepada Sayyidina Ali, “Wahai Ali, lebih mulia manakah
ilmu atau harta?”. Sayyidina Ali menjawab, “Lebih mulia ilmu”. Orang pertama
kemudian melanjutkan pertanyaannya, “Dengan bukti apakah engkau bisa mengatakan
seperti itu?”. “Ilmu adalah warisan para Nabi sedangkan harta adalah warisan
Qorun, Syadad, Fir’aun dan teman-temannya”, Sayyidina Ali menjawab. Kemudian orang
pertama keluar dan pergi dari rumah Sayyidina Ali.
Giliran orang kedua datang bertanya dengan
pertanyaan yang sama lalu Sayyidina Ali menjawab, “Ilmu akan menjaga pemiliknya
sedangkan pemilik harta dialah yang menjaga hartanya”. Orang kedua kemudian
pulang dengan jawaban yang berbeda. Saat tiba giliran yang berikutnya, orang
ketiga bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan kedua orang sebelumnya. Sayyidina
Ali kemudian menjawab, “Orang yang memiliki harta akan memiliki banyak musuh,
sedangkan orang yang memiliki ilmu akan memiliki banyak teman”. Orang ketiga
pun pulang dengan tertunduk malu.
Giliran orang ke-empat bertanya
seperti teman-teman sebelumnya. Sayyidina Ali pun menjawab, “Ketika engkau
menggunakan harta maka ia akan berkurang, sedangkan ketika engkau menggunakan
ilmu dengan mengajarkannya maka ilmu tersebut akan bertambah”. Orang ke-empat
pun pulang dengan tangan hampa karena memperoleh jawaban yang berbeda.
Ketika datang giliran orang ke-lima,
Ia lalu bertanya kepada Sayyidina Ali, “ Wahai Ali, lebih mulia mana ilmu atau
harta”. Sayyidina Ali menjawab, “Lebih mulia ilmu”. Orang ke-lima kemudian
melanjutkan pertanyaannya, “Dengan bukti apakah engkau bisa mengatakan seperti
itu?”. Sayyidina Ali menjawab, “Orang yang memiliki harta akan dipanggil dengan
julukan orang yang bakhil dan panggilan yang jelek sedangkan orang yang
memiliki ilmu akan dipanggil dengan kemuliaan dan keagungan. Kemudian orang
ke-lima pun gagal menghasud Sayyidina Ali.
Orang ke-enam datang menemui Sayyidina
Ali dan bertanya seperti para pendahulunya. Sayyidina Ali berkata, “Harta harus
dijaga dari para pencuri sedangkan ilmu tidak perlu dijaga dari para pencuri”. Kemudian
orang ketujuh datang dengan pertanyaan yang sama dan dijawab oleh Sayyidina Ali,
“ Pemilik harta akan dihisab kelak di hari kiamat sedangkan pemilik ilmu akan
mendapatkan syafaat kelak di hari kiamat”.
Kemudian datang orang ke-delapan dan
dijawab, “Harta akan hilang seiring jalannya waktu sedangkan ilmu tidak akan
hilang dan tidak akan rusak”, tutur Sayyidina Ali. Orang ke-sembilan pun
mencoba untuk memberi pertanyaan yang sama dan dijawab oleh Sayyidina Ali, “Harta
dapat membuat hati menjadi keras sedangkan ilmu akan menyinari hati”. Pemimpin
kaum Khowarij yang terakhir pun tidak patah arang untuk mencoba menghasud Sayyidina
Ali dan memberi pertanyaan yang sama seperti kesembilan pendahulunya dan dijawab
oleh Sayyidina Ali, “ Pemilik harta akan mengaku memiliki sifat ketuhanan sedangkan
pemilik ilmu akan mengaku memiliki sifat menjadi hamba”.
Sayyidina Ali yang
mengetahui bahwasanya ia sedang dihasud kemudian berkata, “Jika kalian semua
bertanya dengan pertanyaan yang sama sekalipun akan aku jawab dengan jawaban
yang berbeda selagi aku masih hidup”. Kemudian ke sepuluh pemimpin kaum Khowarij
tersebut meminta maaf dan masuk Islam kembali. Maka jelaslah sabda Nabi SAW
akan keutamaan Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Wallahu A’lam. Baca juga WALI YANG TERBUANG DI ZAMAN NABI MUSA.
Posting Komentar untuk "10 JAWABAN BERBEDA SAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB"
Mohon berkomentar dengan memakai kata-kata yang baik dan sopan.